Pelatihan Senam Nifas Bagi Kader di Desa Paddinging Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar

Authors

  • Andi Masnilawati Prodi Kebidanan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Evi Istiqamah Prodi Kebidanan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33096/wocd.v2i1.1758

Keywords:

Pelatihan, senam nifas, kader

Abstract

Kader kesehatan butuh dukungan untuk membantu kerjanya agar ibu nifas sehat dengan
melakukan aktifitas fisik yang mudah dilakukan. Aktivitas yang di maksud adalah senam nifas
yang dapat dilakukan 6 jam setelah melahirkan dengan gerakan yang telah disesuaikan dengan
kondisi ibu setelah melahirkan. Senam nifas bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan,
mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan, menguatkan otot-otot punggung, otot dasar
panggul dan otot perut. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan kader untuk melakukan senam nifas yang baik dan benar. Kegiatan ini dilaksankan
pada tanggal 2 November 2020 di balai desa Paddinging Kec. Sanrobone Kab. Takalar dilakukan
dengan metode ceramah, diskusi dan pelatihan senam nifas bagi kader di wilayah desa
Paddinging. Hasil kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dimana hasil dari
pretest yang dilakukan pada 24 kader yang terdiri dari 4 kader kesehatan dan 20 kader posyandu
yang diberikan kuesioner dengan 10 pertayaan dengan hasil pretest yaitu, 17% memiliki
pengetahuan baik, 25% pengetahuan cukup, 58% yang memiliki pengetahuan kurang. Setelah
diberikan edukasi dan pelatihan tingkat pengetahuan kader yaitu, 83% memiliki pengetahuan
baik, 16% cukup dan tiadak ada lagi yang pengetahuan kurang tentang senam nifas. Selain itu,
kader desa sangat antusias dan bersemangat mengukuti gerakan-gerakan yang telah diajarkan
dengan baik dan benar dan hal ini menjadi awal untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu nifas.

References

(1) Ambarwati (2010) Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia.

(2) Frilasari, H. (2014) ‘Pengaruh Senam Nifas terhadap Proses Involusi Uteri pada Ibu Post

Partum’, Jurnal Penelitian Kesehatan, 11, pp. 223–225.

(3) Gamelia, E Anandari, D. and P. (2016) ‘No Title’, Rural-Based Health Promotion Model

for Pregnant Women in Banyumas District, 11, pp. 223–225.

(4) Magowan, B., Owen, P. and T. (2019) Clinical obstetrics & gynaecology. fourth Edi.

Elsevier.

(5) Saleha (2009) Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

(6) Sri Astuti dkk (2015) Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Penerbit Erlanga.

(7) Stouffer, G. A. (2019) Netter’s cardiology. Third Edit. Philadelphia: Elsevier.

(8) Yang, C. L. and Chen, C. H. (2017) ‘Effectiveness of aerobic gymnastic exercise on

stress, fatigue, and sleep quality during postpartum: A pilot randomized controlled trial’,

International Journal of Nursing Studies. Elsevier, 77, pp. 1–7.

Published

2021-06-30

Issue

Section

Articles