Faktor Risiko Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah
DOI:
https://doi.org/10.33096/wom.vi.331Keywords:
Berat badan lahir rendah, umur ibu, paritas ibu, lingkar lengan atas ibu, anemiaAbstract
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang berkontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang, angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar (RSKDIA), penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai faktor risiko ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan case control study. Besar sampel yang diperoleh dengan menggunakan uji hipotesis sampel dan didapatkan sampel sebesar 67 kasus dan perbandingan besar sampel kasus dan kontrol adalah 1:1 sehingga total sampel adalah 134 ibu melahirkan. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Data di analisis dengan memakai tabel 2 x 2 dan odds rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berisiko tapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dan paritas ibu dengan kejadian BBLR, berisiko dan terdapat hubungan yang bermakna antara lingkar lengan atas ibu, kadar haemoglobin ibu selama hamil dan status sosial ekonomi dengan kejadian BBLR. Disarankan kepada ibu dengan umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun agar pada masa kehamilannya melakukan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan janinnya dan kepada petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemenuhan gizi selama kehamilan.
References
Proverawati Atikah dan Sulistyorini C. I, 2010. Berat Badan Lahir Rendah, Nuha Medika. Yogyakarta.
Saifuddin A B, dkk. 2014. Buku Acuan Nasional Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Proverawati Atikah dan Sulistyorini C. I, 2010. Berat Badan Lahir Rendah, Nuha Medika. Yogyakarta.
Latief Rachmat, 2010. Bayi Berat Lahir Rendah. http://datinkessulsel. wordpress.com/2010/07/03/kasus-bayi-dengan-berat-badan-lahir rendah-di-sulsel-136-dari-jumlah-bayi-lahir/#more-1028 diakses tanggal 01 April 2018.
Ismi Trihardiani, Ismi Trihardiani (2011) Faktor Risiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 2, Agustus 2017, hlm 310-314. Hubungan Antara Usia dan Paritas Ibu Bersalin dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang, Annisa Khoiriah STIK Siti Khadijah Palembang
Jurnal Ilmiah Bidan,Volume 3 Nomor 1. Januari–Juni 2015. Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Bayi Berat LahirRendahVeronica Magdalena Pinontoan1,Sandra G.J Tombokan2,1. RSUP.Prof.Dr.R.D.Kandou Manado 2,3,Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado
Http://Suaraforikes.Webs.com. Volume 7, No.1 (2016). “Hubungan Antara Umur dan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas Dengan Jenis BBLR”.Eny Pemilu Kusparlina
Aminin F dkk, 2014. Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan. Tanjung Padang.
Rahmaniar, A. 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan KEK (Tampa Padang, Sulawesi Barat). Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol. 2 : 98-103
Saifuddin A B, dkk. 2009. Buku Acuan Nasional Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Sanjaja dan Aritma, 2009. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga, Kompas Media Nusantara. Jakarta.
I., Yulisanti. 2000. Status Sosial Ekonomi dan Perilaku Konsumtif Kelas Menengah Baru. Yogyakarta: APMD.
Journal of Health Science and Prevention, Vol.1(1), April, 2017 ISSN 2549-919X. Tinjauan Sistematis Terhadap Faktor Risiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Indonesia.