Manajemen Asuhan Kebidanan Post Natal pada Ny. S dengan Rest Plasenta
DOI:
https://doi.org/10.33096/wom.vi.472Keywords:
Asuhan kebidanan, Perdarahan, Post partum, Rest plasentaAbstract
WHO memperkirakan seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin. Berdasarkan laporan-laporan frekuensi perdarahan postpartum baik di negara maju maupun negara berkembang angka kejadian berkisar 5% sampai 15%. Data yang diperoleh dari RSIA Sitti Khadijah I yang mengalami rest plasenta pada tahun 2018 dengan angka kejadian rest plasenta 39 per 4914 persalinan normal. Rest plasenta adalah sisa plasenta atau sebagian plasenta yang masih tertinggal di cavum uteri. Tujuan studi kasus ini adalah agar dapat melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. S dengan rest plasenta di RSIA Sitti Khadijah I Makassar. Hasil pengkajian pada kasus Ny. S diperoleh diagnosa postpartum hari pertama, perdarahan post partum dengan rest plasenta dan anemia ringan serta masalah kecemasan. Adapun diagnosa/masalah potensial pada kasus ini yaitu antisipasi terjadinya anemia sedang dan kecemasan bertambah. Berdasarkan penegakan diagnosa Ny. S dilakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemasangan infus, drips oksitosin 20 IU, pemberian cefotaxime dan sangobion serta eksplorasi cavum uteri dengan kuretase. Hasil evaluasi kasus ini antara lain keadaan umum baik ditandai dengan tanda-tanda vital normal, perdarahan teratasi ditandai dengan estimasi perdarahan ±250 cc, tidak terjadi anemia sedang ditandai dengan perdarahan berkurang dan telah diberikan sangobion. Kecemasan teratasi ditandai dengan ekspresi wajah ibu tenang dan ibu tidak banyak bertanya tentang keadaannya. Terkait kasus Ny. S, tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan asuhan kebidanan segera dan tepat pada ibu nifas patologis dengan rest plasenta.